Selasa, 15 Maret 2016

# Waktunya Menyendiri



1. Umur itu singkat, kematian semakin dekat, perjalanan ini menakutkan, keterpedayaan menjebak, tantangan semakin keras, dan bahaya semakin besar.

2. Ketika Imam Ahmad ditanya kapan seorang hamba bisa istirahat? Beliau menjawab, "Ketika pertama kali menginjakkan salah satu kakinya di Surga." Umur itu singkat dan kematian semakin dekat. Pergunakan waktumu.

3. Ibnu Taimiyah berkata : "Seorang hamba seharusnya memiliki waktu-waktu untuk pribadinya, untuk berdoa, dzikir, shalat, tafakkur, mengevaluasi diri dan memperbaiki hatinya" [Jaami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlihi, Imam Ibnu Abdul Baar Al-Andalusi]

4. Allah ta'ala berfirman : "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." [Q.S. Ali Imran: 133]

5. Umat menginginkan para ulama dan penuntut ilmu yang rabbaniyyin dan jujur. Sifat rabbaniyyin tidak akan diraih oleh seseorang kecuali dia mendidik dirinya dengan amalan-amalan hati, ibadah, memperbanyak ibadah sunnah, zuhud dengan dunia, muraqabatullah (merasa diawasi Allah), takut kepada Allah ketika ramai orang maupun sendirian. Pada saat itu seseorang bisa menyatukan dua bekal yaitu bekal ilmu syar'i dan bekal pendidikan keimanan, muraqabatullah dan takut kepada Allah.

6. Ali bin Abi Thalib berkata: "Wahai penuntut ilmu syar'i ! Amalkan ilmu kalian, karena akan datang sekelompok orang yang memiliki ilmu, tapi ilmu mereka sebatas didadanya. Ketika menyendiri berbeda dengan ketika ramai, amalnya berbeda dengan ilmunya"

7. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa belajar ilmu agama yang seharusnya untuk mendapatkan ridha Allah Ta'ala, tapi dia belajar untuk mendapatkan kenikmatan dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wanginya Surga pada hari Kiamat" [Shahihul Jami', No.6159, Syaikh Albani]

8. "Baiknya niat dalam menuntut ilmu akan didapat bila bertujuan untuk mencari keridhaan Allah, untuk mengamalkannya, untuk menghidupkan syariah, untuk menyinari hatinya, untuk membersihkan batinnya, untuk dekat dengan Allah pada hari Kiamat, untuk mendapatkan apa yang dipersiapkan bagi pemilik ilmu berupa keridhaan Allah dan keagungan ilmu. Dia tidak belajar untuk tujuan-tujuan duniawi seperti mendapatkan jabatan, kehormatan, harta dan berbangga-bangga dihadapan kawan atau untuk mendapatkan pujian teman dan penghormatan di majlis lainnya. [Ihya 'Ulumuddin, Al-Ghazali,1/12]

Diary Muslim Plus, Kamis, 14 Jan 2015

Penyusun : Muhammad Abu Rivai
Artikel : muslimplus.net

0 Komentar:

Tentang Saya

Foto Saya
ummu Rumaysha
innallaha ma'ana ! . apapun aku di mata orang lain, cukup Allah bagiku.
Lihat profil lengkapku

Tulisan Teratas